JARINGAN SOHO
2. Jaringan Small Office dan Home Office
SOHO network singkatan dari Small office atau Home Office network merupakan sebutan untuk infrastruktur jaringan dalam skala kecil. Small office artinya jaringan untuk kantor skala kecil, misalnya kantor perusahaan start up atau UMKM. Home office umumnya untuk jaringan di rumah guna mengakomodir kebutuhan koneksi di suatu rumah , contohnya Work From Home (WFH) yang sekarang ini menjadi trend.
3. Jaringan Data Center
Mengenai data center ini akan dijelaskan lebih mendalam pada paparan berikut.
a. Memahami data center Data center atau pusat data merupakan ruangan fisik untuk menyimpan data, memproses informasi bisnis, dan menampung server komputer memproses in terisi ratusan sampai ribuan server yang disusun perusahaan Infrastruktur data Selain itu, pusat data juga terdiri atas komponerenunjang lainnya, sepert sumber daya listrik, jaringan komputer, dan sistem center tersebut yang dapat disewakan ke perusahaan-perusahaan kebutuhan bisnis.
b. Fungsi data center
Berikut diuraikan mengenai fungsi data center.
1) Tempat pemrosesan dan backup data Selain menyimpan data, data center berfungsi sebagai tempat untuk memproses dan mengolah data agar menghasilkan informasi baru yang berguna bagi kebutuhan perusahaan. Kemudian, data center juga berfungsi membackup data. Dengan demikian, data-data bisnis penting yang mengalami kerusakan atau hilang, masih memiliki salinannya di pusat data.
2) Menghosting software enterprise
Fungsi data center selanjutnya yaitu sebagai hosting software enterprise perusahaan agar dapat digunakan secara internal dan baik. Contoh aplikasi bisnis yang umum dapat dihostingkan antara lain Customer Relationship Management (CRM) dan Enterprise Resource Planning (ERP).
3) Menjaga performa dan uptime server
Fungsi lain data center yaitu menjaga kecepatan komunikasi data dan uptime server pada suatu perusahaan yang dapat disimpan agar tetap stabil. Oleh karena itu, penyedia data center yang berkualitas umumnya akan memberikan jaminan yang berhubungan dengan layanannya, seperti uptime 99.99%, infrastruktur fully redundant, dan bebas gangguan listrik.
c. Cara kerja data center Data center dapat bekerja dengan menghubungkan server-server yang tersedia agar dapat berkomunikasi satu sama lain. Setelah terhubung, penyedia pusat data akan mendistribusikan beban kerja ke setiap server. Dengan demikian, server merupakan komponen yang akan mengakses, memproses, dan mentransfer data untuk kebutuhan pelanggan, bisnis, serta perusahaan.
d. Komponen data center
Komponen data center dijelaskan sebagai berikut 1) Computing hardware
Komponen pertama yang harus terdapat di setiap data center yalt computing hardware. Tanpa menggunakan computing hardware, pusat data tidak dapat bekerja secara normal Computing hardware ini melipu CPU dan RAM untuk server. 2) Storage
Komponen data center selanjutnya adalah storage (penyimpanan) berkapasitas besar untuk menampung data yang disimpan di data center Terdapat dua jenis storage yang umumnya dapat digunakan penyedia pusat data antara lain SSD dan HDD. Perbedaan SSD dan HDD secara umum dapat dilihat dari kecepatan pemrosesan datanya. SSD dapat mencapai 100 kali jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan HDD.
3) Infrastruktur IT jaringan
Berdasarkan namanya, infrastruktur IT menghubungkan data center dengan internet. Terdapat beberapa jaringan berfungsi dan frenen sistem jaringan yang wajib tersedia, seperti switch, router. firewall
4) Sumber daya listrik Penyedia data center sebaiknya dapat menyediakan sumber daya listrik secara maksimal agar area pusat data tidak mengalami pemadaman listrik. Apabila sampai mengalami pemadaman, data yang disimpan di dalamnya menjadi tidak dapat diakses oleh pelanggan. Terdapat beberapa contoh infrastruktur listrik yang dapat digunakan, misalnya Uninterruptible Power Supply (UPS) dan generator diesel.
5) Cooling system Komponen penunjang data center selanjutnya yaitu cooling system atau sistem pendingin. Berdasarkan namanya, cooling system ini untuk menjaga suhu ruang pusat data agar tetap optimal dan menghindari overheat. Selain itu, penyedia data center yang baik umumnya telah menyediakan alat pemadam kebakaran dan sistem pendeteksi asap di ruangan server.
6) Sistem keamanan
Area data center perlu dilindungi oleh sistem keamanan yang canggih dan terpercaya. Hal tersebut untuk menghindari kejadian yang dapat merugikan bisnis, misalnya pencurian. Oleh karena itu, penyedia layanan pusat data membutuhkan kamera pengawas berupa CCTV, sistem biometrik atau password, serta membatasi akses fisik untuk masuk ke ruangan data center.
e. Jenis-jenis data center
Jenis data center dipaparkan sebagai berikut.
1) Colocation data center Colocation data center adalah penyedia layanan yang menyewakan sepaket fasilitas data center secara lengkap, mulai dari server dan infrastruktur utama serta penunjang lain. Perusahaan DCI Indonesia yang berlokasi di Jakarta merupakan salah satu contoh penyedia layanan colocation data center.
2) Enterprise data center Data center jenis enterprise merupakan fasilitas pusat data yang dibangun oleh perusahaan untuk digunakan secara mandiri oleh perusahaan tersebut. Jadi, alih-alih menyewa data center dari pihak ketiga, perusahaan akan menyiapkan, mengelola, dan merawat pusat datanya sendiri. Umumnya, jenis data center ini dapat ditempatkan tidak jauh dari lokasi perusahaan.
3)Cloud data center
adalah fasilitas data center dengan server dan fasilitas pendukung lainnya yang terletak secara virtual di jaringan internet Umumnya, penyedia pusat data jenis ini tidak hanya untuk menyediakan data center secara virtual, tetapi juga layanan berbasis cloud lainnya Contohnya, cloud hosting dan cloud computing
4) Edge data center Jenis pusat data selanjutnya yaitu edge data center Istilah ini merujuk pada perusahaan yang telah menggunakan lebih dari satu data center di beberapa lokası yang berbeda berdasarkan kebutuhan. Hal ini bertujuan menghindari keterlambatan akses data bisnis apabila terjadi masalah di salah satu penyedia pusat data.
5) Micro data center
Micro data center adalah jenis pusat data yang fungsinya masih sama, yaitu dapat menyimpan data dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Bedanya terdapat pada micro data center yang berukuran lebih kecil dengan jumlah server, kapasitas bandwidth, dan fasilitas pendukung tidak sebesar data center jenis lainnya.
f. Cara memilih data center yang baik Cara memilih data center yang baik, yakni
1) lokasi strategis dan minim risiko;
2) fasilitas keamanan lengkap;
3) bersertifikat tier 4; serta
4) perawatan pusat data rutin.